Komposisi
Cairan Tubuh
I.
Air
Air sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Air merupaka komponen utama yang paling banyak terdapat didalam tubuh.
Setiap orang mempunyai kapasitas yang berbeda – beda. Misal, pada laki – laki
dewasa presentasi air dalam tubuh kurang lebih 60 %, Beda hal nya dengan
persentase kandungan air dalam tubuh waita dewasa, yatitu sebanyak 50 %,
sedangkan sisanya oleh bayi 73 % dan lansia yang paling rendah yaitu berkisar
antara 45 %. Selain itu juga, adabeberapa komponen dalam tubuh yang mengandung
caira yaitu Plasma (Itravaskuler) sebayak 8 %, Intraseluler sebnyak 65 % dan
interstitial sebyak kurang lebih 30 %.
Air merupakan unsur yang sangat urgen bagi
manusia Karena salah satu fungsi dari air adalah sebagai pelarut senyawa –
senyawa termasuk ion – ion. Selain fungsi itu, masih banyak fungsi – fungsi
lain dari air diantaranya yaitu :
1.
Menjaga tempratur tubuh agar tetap pada susu
yang normal
2.
Banyak berperan untuk melindungi bagian dalam organ tubuh (sebagai
bantalan)
3.
Berperan sebagai pelumas
4.
Membatu dalam proses metabolisme
5.
Sebagai pelarut bagi setiap reaksi biokimia
6.
Membantu proses transfortasi antar membran
7.
Sebagai komponen pembentuk sel, plasma, darah
dan komponen tubuh yag lain
8.
Sebagai pengatur suhu tubuh
9.
Alat pembuangan sisa – sisa metabolisme dll
10.
Sebagai pelarut untuk elektroolit dan
noneleektrolit
11.
Mrembantu proses pencernaan
Dalam tubuh manusia ini, terdapat organ –
organ yang mempuyai kandungan air yang cukup banyak yaitu sel – sel otot dan
organ – organ pada bagian rongga dalam seperti jantung dan paru –paru.
Sedangkan sel – sel yag mempunyai konsentrasi air yang redah yaitu tulang dan
gigi.
Air yang dibutuhkan oleh tubuh berkisar antara
8-9 segelas per hari. Jaddi uncuk mencukupi kebutuhan air itu kita harus banyak
minum. Minua air yang palig bagus adlah pada waktu pagi hari ketika bangun
tidur.
II.
Solut (terlarut)
Selain air, cairan yang ada dalam tubuh
manusia mengandung dua substansi terlarut (zat terlarut) yaitu elektolit dan
non-elektrolit.
a.
Elektrolit
Substansi yang berdisosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan
menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan
negatif dan diukur kapasitasnya untuk saling berikatan satu samu lain.
Elektrolit yang ada dalam tubuh ada dua jenis, yaitu kation da
anion.
b.
Non-elektrolit
Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam
larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl).
Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan
bilirubin.
Transport
cairan dalam tubuh
Ada beberapa cara cairan dalam
tubuh bisa berpindah, cara – cara tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Difusi
Difusi dapat artikan sebagai
perpindahan zat dari larutan yang berkonsetrasi tinggi ke larutan yang
berkonsentrasi rendah. Dalam hal ini pelarut yang berpindah. Difusi akan terus
berjalan hingga seluruh partiikel tersebar secara merata atau mencapai kesetimbangan.
Difusi ini berlangsung melalui membran kapiler. Laju difusi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya :
·
Ukuran molekul, semakin kecil ukuran molekul
tersebut, maka semakin cepat gerakannya. Ketika gerakannya semakkin cepat maka
semakin cepat juga difusi yang terjadi.
·
Konsentrasi larutan
·
Temperatur larutan. Semakin tinggi suhu suatu
larutan, partikel bayak mendapatkan energi untuk lebih cepat bergerak. Maka
semaki cepat pula proses difusinya.
·
Luas suatu area. Semakin besar luas area maka
semakin cepat juga difusinya.
1.
Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan
air dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi
airnya rendah dengan melalui membran semipermeabel hingga mencapai
kesetimbangan. Dengan kata lain air itu berpindah dari yang larutann nya encer
ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan setimbang.
Distribusi Cairan dalam tubuh
Pada tubuh manusia, cairan akan
didistribusikan kedalam 2 komponen utama. Yaitu caira di dalam sel (cairan
Intraseluler) dan cairan diluar sel ( cairan extraseluler).
1.
Cairan intraseluler
Cairan intraseluler adalh cairan
yang berada didalam sel. Pada org dewasa kira – kira 2/3 dari cairan tubuhya
adalah cairan intraseluler. Cairan ini hnya teerdapat di dalam sel untuk
menunjang kerja sel. Ketika dipersentasikan, cairan intraseluler ini berkisar
antara 40 % dari berat badan orang tersebut. Contoh dari cairan ini adalah
sitoplasma
2.
Cairan extraseluler
Cairan extraseluler adalah cairan
yang berada diluar sel. Ukurannya tergantung pada usia. Karrena tubuh mausia
itu terdiri dari berbagi sel dan kebanyakan adalah cairan intraseluler, maka
untuk cairan ektraseluler ini jumlahnya lebih sedikit daripada cairan
intraseluler. Kalau di persentasekan, caira extraseluler ini berrkisar antara
20 % dari berat badan total.
Cairan extraseluler dibagi kedalam
beberapa kelompok yaitu :
a.
Cairan interstisial
Cairan iterstisial adalah cairan yang berada
di sekitar sel. Kurang lebih 8 L di tubuh orang dewasa. Pada bayi, volume
cairan ini dua kali lebih banyak dari pada orng dewasa. Alah satu cairan contoh
ini adalah cairan limfe.
b.
Cairan intravaskular
Cairan intravaskular adalah cairan yang
terkandung didalam pembuluh darah. Untuk cairan ini volumenya tetap sama pada
di tubuh orang dewasa maupun pada bayi yg baru lahir. Contohh yang paling
terkenal dari cairan ini adalah plasma darah.
Fungsi dari darah itu sendiri adalah sebagai
berikut :
·
Alat transfort glukosa ke jaringan
·
Transfort sisa – sisa metabolisme
·
Transfort hormon
·
Transfort oksigen dan CO2 pada waktu
pernafasan
·
Pemberi identitas lewaat golongan darah
c.
Cairan Transeluler
Cairan transeluler adalah cairan yang
terkandung dalam rongga khusus dalam tubuh. Contoh dari cairaan ini adalah
cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial dan cairan intraokular
serta sekresi lambung.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia
Anwari, Irawan. 2007. Jurnal Cairan Tubuh, Elektrolit dan Mineral.
www.passplab.com
Hartanto, Widya. 2007. Cairan
dan Elektrolit Peroperatif. Bandung : Universitas Padjadjaran
Poedjiadi Anna Dkk. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta :
Universitas Indonesia (UI)
Setiadi, 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Yaswir Rismawati Dkk. 2012. Jurnal Kesehatan Andalas Tema Pemeriksaan
Laboratorium Cystatin C untuk Fungsi Uji Ginjal Edisi 1. http://jurnal.fk.unand.ac.id